Home / Agenda Kegiatan

Rabu, 30 Oktober 2024 - 08:31 WIB

IPARI Kabupaten Melawi Adakan Pelatihan Khatib dan Bilal se Kabupaten Melawi

Peserta Pelatihan Khatib dan Bilal PD IPARI Melawi Angkatan Pertama dari 3 kecamatan: Tanah Pinoh, Tanah Pinoh Barat dan Sokan

Peserta Pelatihan Khatib dan Bilal PD IPARI Melawi Angkatan Pertama dari 3 kecamatan: Tanah Pinoh, Tanah Pinoh Barat dan Sokan

IPARIMELAWI.OR.ID | Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PD IPARI) Kabupaten Melawi mengadakan Pelatihan Khatib dan Bilal se-Kabupaten Melawi. Angkatan pertama pelatihan ini dimulai pada zona pertama yang meliputi tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Tanah Pinoh, Tanah Pinoh Barat dan Sokan yang bertempat di Masjid Al-Furqan, Desa Loka Jaya, Kecamatan Tanah Pinoh, Selasa (29/10/2024).

Pelatihan khatib dan bilal ini merupakan inisiasi PD IPARI Melawi atas arahan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Melawi melihat masih tidak sedikit khatib dan bilal yang belum begitu pas dengan ketentuan hukum Fiqh maupun aspek kelayakan menurut standar umum.

Dalam pelatihan khatib dan bilal ini, PD IPARI Melawi menggandeng mitra-mitra Kemenag baik untuk kurikulum dan modul pelatihan maupun support pendanaan, seperti LDNU Kabupaten Melawi, Badan Kesejahteraan Masjid, BAZNAS, LAZISNU, BSI dan BRI Kabupaten Melawi.

Angkatan pertama pelatihan ini diikuti oleh 60 khatib dan Bilal dengan persentase 60% merupakan khatib dan bilal yang masih muda-muda dan enerjik.

Faisol Abdurrahman selaku Sekretaris menyampaikan sambutan mewakili Ketua PD IPARI, Muhd. Soekarno yang berhalangan hadir, karena sedang persiapan pelaksanaan wisuda pasacasarjana.

Penyuluh Agama yang juga merupakan Ketua LDNU Melawi ini menyampaikan, Pelatihan Khatib dan Bilal ini dirancang untuk menerapkan dua hal. Pertama, menerapkan ilmu-ilmu Fiqh dalam pelaksanaan khutbah dan bilal.

Karena menurutnya, tidak sedikit khatib yang tidak memahami rukun khutbah, sehingga terjadi penyampaian khutbah mengenyampingkan aspek rukun dengan hanya mengandalkan retorika. Ada juga bilal atau muraqqi (yang bertugas “mengantarkan” khatib naik mimbar) yang bacaannya sangat memperihatinkan, baik dari aspek pelafalan maupun redaksi ma’asyiral yang bukan dari sabda nabi, tapi diindikasikan sebagai riwayat hadis.

“Jadi, misalnya ada khatib yang pembacaan hamdalahnya tidak sesuai ketentuan. Atau ada yang beranggapan bahwa syahadatain merupakan rukun dalam khutbah, sehingga kalau ada petugas khatib lain menyampaikan khutbahnya dan tidak membaca syahadatain, dianggapnya khutbah dan shalat Jumatnya tidak sah. Ini kan bahaya, bisa ribut”, terang alumni Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Al-Khaliliyah ini.

Kedua, lanjut Faisol, Pelatihan Khatib dan Bilal ini ingin menerapkan atau mengenalkan kebiasaan atau alur standar yang bisa disepakati atau minimal dipahami oleh khatib yang sedang bertugas. Ia bercerita, selama lebih kurang empat tahun berada di Kabupaten Melawi, saat menjadi khatib nyaris setiap masjid alurnya berbeda.

Ada masjid yang memakai satu adzan. Atau ada juga masjid yang menggunakan dua adzan, tapi waktu khatib naik ke mimbar itu beda-beda. Ada yang naik ke mimbar saat Bilal selesai membaca Ma’asyiral dan sebelum shalawat. Ada juga yang naik ke mimbar setelah pembacaan Ma’asyiral dan shalawat, sebelum doa. Bahkan ada juga yang setelah selesai semua, Ma’asyiral, shalawat dan doa.

Baca juga |  Resmi Dikukuhkan, Pengurus IPARI Kabupaten Melawi Siap Berperan sebagai Garda Terdepan

“Pernah di salah satu masjid, saya disuruh dengan agak dipaksa oleh takmir masjidnya untuk naik ke mimbar, karena kelamaan saya nggak naik. Ya, saya kan pikir, alurnya sama dengan masjid terdekat. Nunggu pembacaan Allahumma qawwil Islama wal muslimin… sampai selesai”.

“Nah, karena itu, melalui pelatihan ini, sebagaimana ditampilkan pada buku modul pelatihan, kita mencoba menjelaskan alur yang insyaallah mendekati benar dan ideal. Bahkan melalui pelatihan ini, para peserta akan diberi pemahaman tentang dalil penggunaan Ma’asyiral, juga tentang bacaan mana yang benar baik dari segi riwayat maupun susunan gramatika bahasa Arab dari sekian bacaan Ma’asyiral yang selama ini beredar”, tegas Faisol.

Hadir dan membuka secara resmi acara pelatihan ini, Marianto, S.HI selaku Kepala KUA Tanah Pinoh yang juga sekaligus membawahi KUA di dua kecamatan terdekat, KUA Tanah Pinoh Barat dan KUA Sokan.

Sebelum membuka, Marianto menyampaikan agar para khatib bisa memahami isi khutbah yang disampaikan. Dengan kecanggihan teknologi, memang memudahkan untuk mengambil naskah khutbah yang dapat di-share melalui grup-grup WA. Tapi, dalam pandangan Kepala KUA Tanah Pinoh, kemudahan akses ini jangan sampai membuat khatib sendiri bahkan tidak memahami dan meresapi isi khutbah yang disampaikan.

“Kalau khatibnya sendiri tidak paham isi khutbah yang dibacakannya, bagaimana mana esensi khutbah bisa menembus hati jamaah”, ujar Marianto.

Selain itu, hal di luar pelaksanaan khutbah Jumat, menurut Marianto perlu diperhatikan oleh mereka yang dipercaya oleh umat sebagai petugas khatib. Marianto menilai khatib sebagai orang yang ditokohkan. Maka, semestinya, seorang khatib di kehidupan sehari-hari harus menjaga muruah atau wibawa itu.

“Jangan ada seorang khatib, hari-harinya malah pakai celana pendek yang tidak menutupi aurat, atau ada khatib yang kalau ada acara band, dia datang duluan. Ini menyangkut wibawa seorang khatib yang dalam pandangan umat merupakan tokoh yang jadi panutan”, tegas Marianto.

Pelaksanaan Pelatihan Khatib dan Bilal IPARI Melawi ini dirancang menggunakan kurikulum dan modul secara sistematis. M. Yusuf selaku ketua tim pelaksanaan pelatihan ini menyampaikan, pelatihan harus berbasis praktek dan terukur.

“Jadi, kami tidak ingin pelatihan yang namanya saja pelatihan, tapi pelaksanaannya semacam seminar kilat yang hanya mentransfer informasi yang tidak praktis”, terang Penyuluh Agama yang juga Ketua LAZISNU Kabupaten Melawi ini.

Baca juga |  Aksi Sosial Donor Darah “Setetes Darah Sejuta Harapan” Mempererat Sinergi Antara IPARI Kabupaten Melawi, PMI, dan RSUD Melawi

Ustadz Muyadi selaku peserta pelatihan menyampaikan terima kasih dan apresiasi. Ia berharap tidak hanya sekali saja pelatihan seperti ini, tapi terus berkelanjutan.

“Saya sangat senang dengan adanya pelatihan semacam ini. Jangan sekali saja, tapi ke depan terus ada pelatihan seperti ini. Sangat penting pelatihan Khatib dan Bilal dalam rangka mewujudkan regenerasi petugas khatib dan bilal, apalagi mengingat saya dan beberapa khatib yang lain sudah mulai tua”, ujar Ustadz Mulyadi.

Ustadz Abdurrahman As-Suyuthy dan Saparwandi saat menyampaikan Sesi II: Peran Bilal dan Ragam Versi Redaksi Bacaan Ma’asyiral.

Pelatihan khatib dan bilal dirancang menjadi empat sesi. Sesi I: Kedudukan, Syarat dan Rukun Khutbah dengan instruktur M. Yusuf.. Sesi II: Peran Bilal dan Ragam Versi Redaksi Ma’asyiral dengan instruktur Saparwandi dan Abdurrahman As-Suyuthy. Sesi III: Masalah-masalah yang Sering Ditanyakan Berkaitan dengan Khutbah dan Ma’asyiral dengan instruktur Faisol Abdurrahman. Sesi IV: Praktek Pelaksanaan Tugas Bilal dan Khatib yang dipandu oleh Amalgono.

Menariknya lagi, Pelatihan Khatib dan Bilal IPARI ini juga diselengi dengan game dan ice breaking yang bersesuaian dengan materi di setiap sesi, seperti game menyusun kartu berisi kata yang diacak untuk menjadi benar sebagaimana urutan rukun khutbah, menyusun kartu untuk berisi kalimat dalam bahasa Arab sehingga menjadi benar sebagaimana urutan rukun khutbah dan game-game lainnya yang asyik serta bermanfaat praktis. Peserta yang dinyatakan menang berdasarkan ketepatan dan kecepatan mendapatkan hadiah yang menarik.

Pemberian hadiah bagi kelompok yang menang game saat Pelatihan Khatib dan Bilal PD IPARI Kabupaten Melawi.

Sebagai informasi, dalam waktu dekat pelatihan ini akan dilaksanakan di zona berikutnya di Kecamatan Sayan, dan akan terus berlanjut hingga selesai semua zona yang ada di Kabupaten Melawi.

Bagi Anda yang ingin ambil bagian pahala dalam program pembinaan keumatan ini, bisa mengirimkan infaq terbaiknya melalui ke rekening BSI 7278039042 atas nama PD IPARI MELAWI atau bisa juga menghubungi:

M. Yusuf/ Ketua Tim Pelatihan
(0896 9472 4502)
Muhd. Sukarno/ Ketua IPARI Melawi
(8125682 8943
Faisol Abdurrahman/ Sekretaris
(0823 5038 3537)
Helida/ Bendahara
(0857 5007 9609)

Share :

Baca Juga

Agenda Kegiatan

Gelar Kegiatan Mimbar Ramadhan 2024, Kemenag Melawi Gandeng IPARI Melawi

Agenda Kegiatan

Rakorda IPARI Melawi Rekomendasikan Perpanjangan SK Penyuluh Agama Non PNS dan Kenaikan Honor

Agenda Kegiatan

Resmi Dikukuhkan, Pengurus IPARI Kabupaten Melawi Siap Berperan sebagai Garda Terdepan

Agenda Kegiatan

BPJPH Lakukan Pengawasan Jaminan Produk Halal Massif di 1.068 Lokasi, Prioritaskan Sektor Rumah Potong Hewan dan Rumah Potong Unggas

Agenda Kegiatan

Semarakkan Syiar Ramadhan, IPARI Kabupaten Melawi Lakukan Safari Shalat Tarawih Keliling